Jumat, 29 April 2016

Sensor Penting Instrumentasi Pesawat Udara

              

Pentingnya  informasi yang valid bagi penerbang mengharuskan komponen pitot – static dirawat sesuai rekomendasi pabrikan pesawat. Pitot – static yang terpasang untuk semua pesawat, akan memberikan masukan bagi instrumen kecepatan udara (airspeed indicator), kecepatan vertikal pesawat (vertical speed indicator) dan indikator ketinggian terbang (altimeter).

Ketinggian terbang yang harus akurat juga menjadi syarat dalam pengoperasian pesawat di area Reduce Vertical Separation Minimum (RVSM). Perawatan yang harus dilakukan dimulai dari tingkat pemeriksaan harian (daily inspection) hingga perawatan berkala saat perawatan besar (C check) pesawat.
Perawatan untuk tingkat daily inspection mencakup pemeriksaan visual untuk area pitot – static port guna memastikan bahwa tidak ada kelainan yang berpotensi mengganggu fungsi kerja komponen tersebut.
Pemeriksaan pada tingkat perawatan besar (C check) biasanya mempunyai interval hingga 4.000 jam terbang.
Pemeriksaan detail ini mengharuskan dilakukannya pemeriksaan untuk memastikan tidak adanya air di dalam sistem pitot – static (drain water accumulation). Selain itu harus dilakukan juga pemeriksaan untuk kebocoran (leak check) pada pitot tube untuk memastikan bahwa data masukan tekanan yang akan dihasilkan adalah data yang akurat.
Sekali lagi bahwa terkait perawatan pesawat, maskapai harus melakukan perawatan berdasarkan dokumen Maintenance Planning Data (MPD) keluaran pabrikan pesawat sesuai pesawat tipe yang dioperasikan. Jadi bukan ditentukan oleh maskapai full service ataupun budget.
Beberapa kecelakaan pesawat udara disebabkan karena pitot-static, antara lain Birgenair 301 Boeing 757-225 pada 6 Februari 1996, Air France Flight 447 Airbus A330 pada 1 Juni 2009, TAM Airlines Fight 8091 pada 21 Mei 2009, Northwest Airlines Airbus A330 pada 23 Juni 2009, Jetstar Flight 12 Airbus A330-202 (VH-EBA) pada 28 Oktober 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar