Flight Simulator (Simulai Penerbangan) adalah suatu sistem yang dikondisikan untuk pengunanya sedang melakukan penerbangan yang nyata. Perbedaan tipe sebuah simulasi penerbangan dalam permainan komputer adalah ukuran dari kabin pesawat yang biasa disebut dengan kokpit serta keakurasi dari citra yang diolah oleh suatu keadaan dari seni teknologi komputer.
Menurut sejarah, Simulasi Penerbangan pertama di dunia yaitu dilakukan pada masa Perang Dunia I yang digunakan oleh US Army Air Corps (Korps Penerbangan AD-US Air Force) setelah terjadi kasus kehilangan lima penerbang terbaiknya dalam penerbangan pos malam hari dan buruknya cuaca pada waktu itu. Setelah kejadian tersebut, terjadi lagi kasus Angkatan Laut Jepang (Japans Imperial Navy) dan banyak lagi kasus lain di tiga puluh lima negara berbeda tentang kejadian kecelakaan pesawat terbang yang sayangnya tidak didokumentasikan. Serta kasus kecelakaan pesawat terbang tersebut menurut hasil instivestigasi disebabkan karena kurang tangkasnya para pilot dalam mengontrol (pilot errors), mengoperasikan (Action errors) dan mengendalikan (Decision error) pesawat terbang menghadapi ganguan yang terjadi pada masa itu(Hasjim blog, 2011).
Penggunaan Flight Simulator
Maka pada tahun 1915 dibuatlah alat simulasi penerbangan pertama kali, yang ditemukan oleh Edwin A. Link Jr yang bertujuan untuk menguji kecepatan reaksi terhadap ‘gangguan’ yang diberikan penguji yang digerakkan secara langsung dengan tangan dan didalamnya dilengkapi alat perekam gerakan untuk mencatat kecepatan reaksi para kandidat pilot dan untuk menguji aptitude para calon pilot (Kapten Lek Ir. Arwin D.W. Sumari, 2003).
Di masa kini simulasi penerbangan sering diaplikasikan oleh banyak industri penerbangan dan dunia kemiliteran untuk melatih para calon pilot dan pilot , simulasi penanggulangan bencana dan pengembangan sebuah pesawat terbang baru serta diaplikasikan juga di dunia industri luar angkasa untuk pekerjaan penting seperti pengembangan, pengujian, dan verifikasi baik perangkat keras maupun perangkat lunak pesawat maupun sebagai acuan pengembangan tampilan baru kokpit yang bertujuan meningkatkan kewaspadaan awak pesawat.
Saat ini berbagai tipe Simulator dijumpai dalam dunia penerbangan di dunia baik simulator Sipil maupun Militer. Indonesia sendiri dalam dunia militer menggunakan simulator F-16 Buatan Thomshon-CSF. Dan dengan perkembangan dari alat simulator ini, “mata dunia” penerbangan khususnya menjadi tahu bahwa pentingnya alat ini untuk menyelamatkan ribuan nyawa penerbang (Kapten Lek Ir. Arwin D.W. Sumari, 2003)
III. Perkembangan Flight Simulator







Lebih dari itu 4D walk-in simulator dapat dengan mudah di add ataupun di remove tanpa kesulitan dalam program operasional penerbangan atau pengaruh program komputernya. Apapun yang ingin kita lihat dalam evolusi teknologi adalah membawa semakin banyak pengalaman ke dalam kokpit. Ada banyak informasi yang masuk ke dalam kokpit yang tidak dapat kita tangkap hanya dengan mengandalkan penglihatan, tetapi juga dengan pendengaran dan mungkin dengan sentuhan seperti yang kita lakukan(Wilson, 2011). Demi profisiensi penerbang-penerbang tempur Angkatan Udara adalah untuk mencapaizero accident. Pengembangan lebih jauh lagi ke depan adalah Composite Air Strike Flight Simulator (CASFS) yang mengintegrasikan beberapa simulator tipe pesawat yang berbeda untuk simulasi composite air strike pada suatu kegiatan olah yudha. Bila diperlukan formasi dalam pengawalan pesawat angkut atau formasi pesawat angkut yang membawa pasukan, dapat dengan mudah diskenariokan di dalam misi simulator. Dengan fasilitas CASFS, banyak keuntungan yang diperoleh diantaranya :
Misi ke garis depan beresiko tinggi dapat disimulasikan terlebih dahulu sehingga penerbang dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada saat pelaksanaan operasi terutama emergency situation. Memperkecil kerugian personel dan materiil sehingga zero accident operasi udara dapat dicapai. Menambah keyakinan pada personel dalam menyelesaikan tugas operasi udara.
IV. Flight Simulator bagi manusia.
Dengan adanya Flight Simulator ini, manusia memiliki beberapa keuntungan dalam menghindari kecelakaan atau situasi-situasi tertentu yang akan di simulasikan melalui alat simulasi ini, antara lain ada 4 hal pokok yang bisa diberikan dari alat ini :
- Dari alat simulator ini dari segi visual diharapankan manusia dapat mendeskripsipkan maksud tertentu menjadi sebuah bentuk informasi yang lebih mudah dipahami.
- Dari segi animasi nantinya akan diharapkan Flight simulator ini menjadi media presentasi, informasi, juga media pelengkap bagi penggunanya.
- Dari segi simulasi diharapkan para pilot mampu mengaplikasikan alat yang digunakan untuk mensimulasikan kontrol atau fungsinya seperti layaknya pesawat terbang sesungguhnya.
- Juga sebagai wahana latihan (learning curve) para pilot dalam hal pendidikan pilot tentang peningkatan ketangkasan dalam “mengoperatori” pesawat yang digunakan nantinya.
Dari pembelajaran ini akan didapatkan beberapa scenario yang akan dilakukan bila menghadapi masalah-masalah yang bakal terjadi setelah disimulasikan pada Flight Simulator ini. Jadi kesiapan pilot akan lebih teruji dan terasah dalam keadaan apa nantinya si pilot ini melakukan pengambilan keputusan baik itu dalam situasi terbaik, biasa atau terburuk sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar